Kutipan dan Daftar Pustaka
Kutipan dan Daftar Pustaka
Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat, pendapat atau gagasan dari berbagai sumber. Sumber tersebut dapat berasal dari kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet, orang lain dan lain sebagainya.
Prinsip-Prinsip Mengutip
Jangan mengadakan perubahan.
Bila dalam teks asli ada kejanggalan atau kesalahan cetak, penulis dapat membuat catatan singkat dalam tanda [sic!] disisipkan di belakang kata yang salah cetak itu.
Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain (tebal, miring atau renggang) dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis bukan teks asli.
Bila ingin menhilangkan bagian-bagian tertentu, diberi tanda titik-titik berspasi dalam tanda [...].
Harus dijelaskan sumber asalnya dengan format-format tertentu, antara lain dengan cara memberi nomor dan catatan kaki.
3. Jenis Kutipan
3.1 Kutipan Langsung
Kutipan langsung berupa teks asli dari sumber rujukan tanpa ada perubahan. Untuk memastikan keakuratan terjemahan dengan teks asli, kutipan langsung dari sumber rujukan yang tidak berbahasa Indonesia perlu ditulis teks aslinya, misalnya: teks Al-Quran, Hadis, atau teks dokumentatif. Berdasarkan sumbernya, kutipan langsung yang terdiri atas satu sampai dengan tiga baris ditulis dengan cara :
3.1.1 Diapit tanda petik ganda,
3.1.2 Jarak antarbaris dua spasi, dan
3.1.3 Disatupadukan dalam teks.
Contoh :
Menurut Koentjaraningrat, “Nilai gotong royong sering menghambat karena menimbulkan gagasan bahwa kemajuan suatu komunitas juga harus dinikmati bersama dan merata”.
Sedangkan kutipan langsung yang lebih dari tiga baris ditulis dengan cara:
3.1.4 Tidak diapit dengan tanda petik ganda,
3.1.5 Jarak baris satu spasi.
3.1.6 Disajikan terpisah dari teks yang mendahului dengan jarak dua spasi dengan ukuran huruf 10.
3.1.7 Dimulai pada ketukan ketujuh terhitung dari tepi teks kutipan.
Contoh :
Dalam penulisan karya ilmiah di perguruan tinggi, Sudjana berpendapat bahwa:
Banyak ragam cara dan notasi menulis karya ilmiah, bahkan telah ada yang dibakukan di perguruan tinggi. Dengan adanya pembakuan tersebut, baik mahasiswa maupun para pembimbing sama-sama mempunyai wawasan dan kesatuan bahasa mengenai tata cara, teknik penulisan, maupun kerangka isi tulisannya.
3.2 Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung atau disebut parafrase adalah kutipan yang berupa isi pokok pikiran dari sumber rujukan yang ditulis dengan bahasa pengutip. Jika sumber kutipan ditulis dalam bahasa asing (Arab, Inggris, atau bahasa asing yang lain) kutipan tidak langsung dapat ditulis dengan bahasa Indonesia.Kutipan semacam ini ditulis dengan cara:
3.2.1 Diintegrasikan dalam teks tanpa diapit tanda petik.
3.2.2 Jarak spasi ganda sehingga tampak seolah-olah bukan kutipan.
Contoh :
Berbahasa dan bernalar merupakan dua aktivitas yang tidak dapat dipisahkan. Berkenaan dengan itu, ketika seseorang berbahasa, ia sesungguhnya sedang mengaktualisasikan hasil proses bernalar. Oleh karena itu, ketidakjelasan pesan yang disampaikan seseorang melalui bahasa dapat disebabkan oleh ketidakteraturan proses penalaran. Dengan demikian, pemberdayaan potensi dasar seseorang perlu diarahkan kepada Dalam bentuk-bentuk kutipan itu, pada akhir kutipan ditandai dengan angka Arab
sebagai nomor kutipan yang diketik naik setengah spasi dan tanpa diakhiri dengan tanda titik atau kurung tutup.
4. Teknik Mengutip
4.1 Kutipan langsung
4.1.1 Kutipan yang tidak lebih dari empat baris :
4.1.1.a kutipan diintegrasikan dengan teks
4.1.1.b jarak antar baris kutipan dua spasi
4.1.1.c kutipan diapit dengan tanda kutip
4.1.1.d sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.
4.1.2 Kutipan yang lebih dari empat baris :
4.1.2.a kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
4.1.2.b jarak antar kutipan satu spasi
4.1.2.c kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan
dimasukkan lagi 5-7 ketukan.
4.1.2.d kutipan diapit oleh tanda kutip atau diapit tanda kutip.
4.1.2.e di belakang kutipan diberi sumber kutipan
4.2 Kutipan tak langsung
1) kutipan diintegrasikan dengan teks
2) jarak antar baris kutipan spasi rangkap
3) kutipan tidak diapit tanda kutip
4) sesudah selesai diberi sumber kutipan
Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau biasa juga disebut bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul-judul buku, artikel, makalah, dan bahan-bahan dalam bentuk lainnya yang dijadikan sumber atau rujukan untuk sebuah buku atau bentuk tulisan lain.
Sebuah karya yang menuliskan daftar pustaka akan bisa dilihat kembali apakah sumber aslinya berkaitan dengan karya tersebut. Sekaligus melalui daftar pustaka, pembaca bisa memperluas pengetahuannya dengan referensi tersebut yang ditulis di akhir karya.
Unsur-Unsur Daftar Pustaka
Unsur yang paling penting yang harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka antara lain sebagai berikut:
Nama penulis, ditulis secara lengkap.
Judul buku, juga termasuk anak judulnya atau judul tambahan.
Data publikasi, meliputi nama penerbit, tahun terbit dan di mana terbitnya buku tersebut. Jika perlu sertakan cetakan ke berapa.
Untuk artikel atau tulisan di majalah, perlu ditulis juga nama pengarangnya, judul artikel, nama majalah, nomor dan tahun terbit.
Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Cara menulis daftar pustaka tidaklah seragam, terutama diakibatkan oleh sifat bahan referensi itu. Cara penyusunan daftar pustaka untuk buku dan majalah tentu berbeda. Namun ada tiga pokok yang selalu harus dicantumkan: penulis, judul, dan data-data publikasi.
Urutan cara menulis daftar pustaka pada umumnya adalah sebagai berikut.
Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Nama penerbit
Catatan urutan:
Jika nama penulis mempunyai dua kata, tulis kata/nama terakhir dulu, pisahkan dengan tanda koma
Setelah nama pengarang, kemudian beri tanda titik untuk menuliskan tahun terbit.
Judul buku ditulis dengan italic.
Setelah judul, beri tanda titik, kemudian tulis kota terbit.
Setelah kota terbit, beri tanda titik dua/colon (:), kemudian tulis nama penerbit.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka
Satu pengarang
Sukono, Catur. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing
Dua atau tiga pengarang
Sukono, Catur dan Joko Susilo. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing
(Nama yang dibalik hanya pengarang pertama saja, yang kedua dan ketiga – bila ada – ditulis tanpa dibalik.)
Banyak pengarang
Sukono, Catur, dkk. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing
Buku terjemahan
Havelar, Jack. 2010. Desain Grafis, terj. Catur Sukono. Jakarta: OK Publishing
Artikel dalam majalah atau sumber lain
Sukono, Catur. 2010. “Desain Grafis”, OK Majalah. Jakarta: OK Publishing
(Judul artikel diapit dengan tanda petik)
Referensi
1) http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/99009-4-987938587146.doc
2) http://aang-efha.com/news/file.php?file=Panduan_Penulisan_Kutipan_Cttan_Kaki_DfPustaka.pdf
3) http://www.scribd.com/doc/36537268/Penyusunan-Daftar-Pustaka
0 Response to "Kutipan dan Daftar Pustaka"
Posting Komentar